Sabtu, 28 Maret 2015

contoh report teks



A bird
            A bird is the animal is very stand alone, because it can fly past many mountains, rivers, and valleys. And the region that very wide to find a food. It have two wings, two foots, beautiful hair color, sharp claw, and two sharp eyes.
            Bird is the animal that charitable characteristic , and care with other animal. Charitable character will be look when it help their children to eat, and the care character willbe look when it help a buffalo that has many ticks.
            And they will past the forest to find a food so it can live.  

Rabu, 25 Maret 2015

makalah strategi pembelajaran ekspositori



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.
aliran-aliran psikologi belajar yang sangat berpengaruh dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah teori belajar Behavioristik. Aliran belajar behavioristik lebih menekankan kepada pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya keterkaitan antara stimulus dan respon, oleh karenanya dalam implementasinya peran guru sebagai pemberi stimulus merupakan factor penting.
B.     Rumusan masalah
a.       Apakah yang dimaksud dengan strategi pembelajaran ekspositori?
b.      Apa karakteristik strategi pembelajaran ekspositori?
c.       Apa kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran ekspositori?
d.      Apasaja prinsip strategi pembelajaran ekspositori?
e.       Bagaimana prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori?
C.    Tujuan
a.       Agar mahasiswa dapat pengertian strategi pembelajaran ekspositori.
b.      Agar mahasiswa dapat mengetahui karakteristik strategi pembelajaran ekspositori.
c.       Agar mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran ekspositori.
d.      Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip strategi pembelajaran ekspositori
e.       Agar mahasiswa dapat mengetahui prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori
D.    Manfaat
a.       Mahasiswa dapat mengetahui pengertian strategi pembelajaran ekspositori.
b.      Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik strategi pembelajaran ekspositori.
c.       Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran ekspositori.
d.      Mahasiswa dapat mengetahui prinsip strategi pembelajaran ekspositori
e.       Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori.
























 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian strategi pembelajaran ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran  yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat mengusai materi pelajaran secara optimal. Roy killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Mengapa demikian ? karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Sisiwa tidak di tuntut untuk  menemukan materi itu.materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena itu, strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk”.[1]
Strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran secara optimal.[2]
Hakikat mengajar menurut pandangan ekspositori adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru.
Guru yang kreatif biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu seperti gambar,bahan,grafik,dll.[3]

B.     Karakteristik strategi pembelajaran ekspositori
Terdapat beberapa karakteristik ekspositori :
1.      Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.
2.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
3.      Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya,setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengunkapkan kembali materi yang telah diuraikan.[4]

C.    Kelebihan dan kekurangan Strategi Ekspositori
1.    Kelebihan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran yang banyak dan sering digunakan.Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
a.         Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran,dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b.         Startegi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c.         Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturun (kuliyah) tentang suatu materi pelajaran,juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksaan demonstrasi).
d.        Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.        Kekurangan
Disamping memiliki keunggulan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a.       Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.
b.      Strategi ini tidakmungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.       Karena strategi lebih banyak  diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d.      Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan,rasa percaya diri,semangat,antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
e.       Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Disamping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang memiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
 Memerhatikan beberapa kelemahan diatas, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses presentasi.
D.    Konsep strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi pelajaran secara optimal. Strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah “calk and talk” Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori :
a.       Strategi ekpositori dilakukan dengan cara menyampaiakan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
b.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep terentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c.       Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.[5]
Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala :
a.       Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa.
b.      Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu,misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran,sehingga ia akan dapat mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.
c.       Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan,artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru,misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
d.      Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
e.       Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur,biasanya merupakan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.
f.       Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
g.      Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
h.      Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa,misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
i.        Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.[6]

E.     Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori
Tidak ada satu strateginpembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian,pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Setiap prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1.      Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berati proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, yang dapat diukur atau berorientasi pada kompentensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan spesifik memungkinkan kita bisa mengontrol evektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
2.      Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatan sebagai proses komunikasi, yang menunjukkan pada proses penyampaian dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebangai sumber pesan dan siswa berfungsi penerima pesan.
Dalam proses komunikasi, bagaimana sederhananya, selalu terjadi urutan pemindahan pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh penerima pesan secara utuh. Dan sebaiknya sistem komunikasi dikatakan tidak efektif, manakala penerima pesan tidak dapatmenangkap setiap pesan yang diampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu itu dapat terjadi oleh berbagai gangguan.
3.      Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiapindividu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan. Sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah, agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siapa baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kaita sajikan materipelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.seperti halnya kerja komputer, setiap data yang dimasukkan kan dapat disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file untuk menyimpan data.
4.      Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mempelajari materi pembelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung paa saat itu, akan tetapi juga pada waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi keseimbangan (disequilibrium), sehinggamendorong mereka untukmencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri[7]

F.     Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori
1.    Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan oleh guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Tujuan yang spesifik, seperti yang dijelaskan diatas, dapat memperjelas kepada arah yang ingin dicapai.
            Sering terjadi, proses pembelajaran dengan cara bertutur, guru terlena dengan pembahasan yang dilakukannya sehingga materi pembelajaran menjadi melebar, tidak fokus pada permasalahan yang sedang dibahas. Dengan rumusan tujuan yang jelas, hal ini tidak akan terjadi. Sebab, tujuan yang harus dicapai akan menjadi faktor pengingat bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2.      Kuasai materi pelajaran dengan baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan mutlak penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna, akan membuat kepercayaan guru meningkat, sehinga guru akan mudah mengelolah kelas. Ia akan mudah bergerak, berani menatap siswa, tidak takut pada perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran, dan lain-lain. Sebaliknya, manakala guru kurang menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan,ia akan kurang percaya diri sehingga ia akan sulit bergerak, takut melakukan kontak mata dengan siswa, menjelaskan materi pelajaran serba tanggung dengan suara yang pelan dan miskin ilustrasi dan lain sebagainya. Akibatnya ? ia akan sulit mengatur irama dan iklik pembelajaran. Guru akaan sulit mengontrol dan mengendalikan perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua, persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi belajar sampai detailnya. Ketiga, buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan.
3.      Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan. Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pembelajaran. Beberapa hal yang berhubungan dengan medan yang harus dikenali diantaranya :
 pertama, latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman belajar sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat dan gaya belajar siswa, dsb.
Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkkut luas dan besarnya ruangan, pencahayaan, posisi tempat duduk, maupun kelemkapan reuangan itu sendiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
a.    Persiapan (preparation)
b.    Penyajian (presentation)
c.    Menghubungkan(corelation)
d.   Menyimpulkan (generalization)
e.    Penerapan (aplication)
Setiap langkah itu diuraikan dibawah ini:
a)      Persiapan (preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan.
            Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah:
v  Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
v  Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
v  Merangsan dan menggugah rasa ingin tahu siswa.
v  Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah :
Ø  Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti yang negatif dapat menghentikan semangat belajar. Perhatikan cintoh sugesti yang negatif yang diberikan oleh guru sebelum ia menyajikan materi pelajaran. “anak-anak hari ini kita akan mempelajari materi pelajaran tersulit yang pernah kalian pelajari. Banyak, bahkan hampir semua anak-anak kelas kalian yang gagal menguasai materi pelajaran ini. Oleh seba itu, kalian harus bersungguh-sungguh untuk belajar agar tidak mendapat nasib seperti yang dialami oleh kanak-kanak kelas kalian”.
Apa yang anda rasakan seandainya guru andaakan berkata demikian sebelum ia memulai pelajaran? Ya, pasti dalam bayangan anda, anda akan merasa berat untuk mempelajari materi pelajaran yang akan disampaikan. Seakan-akan anda akan menghadapi pekerjaan yang sangat “wah”. Sehingga selum belajar dimulai energi anda sudah terkuras habis, selanjutnya andapun akan tidak akan bergairah untuk belajar. Manakla perasaan itu muncul, jangan harap proses pembelajaran akan menghasilkan sesuatu yang akan diharapkan. Coba anda bandingkan dengan pernytaan guru dibawah ini “anak-anak hari ini kita akan mempelajari materi pelajaran yang penuh dengan tantangan dan sangat mengasyikkan. Memang dulu, ada  kakak kelas kalian yang kurang menguasai materi ini.saya kira, hal ini diebabkan karena mereka kurang bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya. Oleh sebab itu, saya harapkan kalian untuk meningkatkan sedikit motivasu bekajar agar materi pelajaran yang sangat penting ini dapat kalian kuasai dengan optimal”.
Pernyataan diatas berbeda dengan pernyataan sebelumnya, bukan? Ya, pernyataan diatas merupakan pernyataan yang bisa mendorong siswa belajar lebih giat. Siswa tidak akan merasa dibebani, justru mereka akan merasa tertantang untuk mempelajari materipeajaran yang akan disampaikan.
Ø  Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
Mengemukakan sangat penting artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan siswa akan pahamapa yang hars mereka kuasai serta mau dibawa kemana mereka. Dengan demikian, tujuan mereka ‘pengikut’ baik bagi guru maupun bagi siswa. Langkah penting ini sering dilupakan oleh guru.dalam pembelajaran, guru menjelaskan materi pelajaran. Dengan demikian bagi siswaakan mengalami kesulitan, sebab mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap materi pelajaran yang dibahas. Bahkan, sering terjadi untuk siswa tertentu proses adaptasi memerlukan waktu yang cukup lama. Artinya, walaupaun sudah lama guru bicara tapi mereka belum mengerti apa yang hendak dicapai oleh pembicara guru.
Ø  bukalah file dalam otak siswa
coba anda bayangkan, seandainya seorang guru menyampaikan pelajaran yang sama sekali asing bagi anda kenal. Anda akan sulit menagkap materi ya ng disampaikan, bukan? Apalagi jika dalam menyampaikan materi itu guru menggunakan istilah-istilah yang sama sekali asing bagi kita.
Bagaikan kerja sebuah komputer, data akan dismpan manakala filenya sudah tersedia.demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan bisa ditangkap dan disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya, sebelum kita akan menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi itu bisa ditangkap.

b)      Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipersiapkan oleh guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini.
·      Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan presentasi. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa.
Pertama,  bahasa yang digunakan sebaikanya bahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami. Bahasa yang komunikatif hanya mungkin muncul manakala guru memiliki kemampuan bertutur yang baik. Oleh karenanya, guru dituntut untuk tidak menyajikan materi pelajaran dengan cara membaca buku atau teks tertulis, tetapi sebaliknya guru menyajikan materi pelajaran secara langsung dengan bahasa sendiri.
Kedua, dalam penggunaan bahasa guru harus memperhatikan tingkat perkembangan audiens atau siswa. Misalnya, penggunaan bahasa untuk annak SD berbeda dengan mahasiswa.
·       Intonasi suara
Intonasi suara adalah pengaturan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan nada suaranya, dan kapan ia harus melemahkan suaranya. Pengaturan anda suara akan membauat perhatian siswa akan terkontrol, sehingga tidak akan mudah bosan.
·      Menjaga kontak mata dengan siswa
Dalam proses penyajian materipelajaran, kontak mata merupakan hal yang sangat penting untuk membuat siswa untuk tetap memperhatikan pelajarn. Melalui ontak mata yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya merasa dihargai oleh guru, akan tetapi mereka juga seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. Oleh sebab itu, guru sebaiknya secara terus-menerus menjaga dan memeliharanya. Pandanglah siswa secara bergiliran, jangan biarkan pandangan mereka tertuju pada hal-hal diluar materi pelajaran.
·         Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
Menggunakan joke adalah kemampuan guru untuk menjaga agar kelas tetap hidup dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu. Beberapa hal yang harus diperhatinkan dalam menggunakan joke diantaranya:
Pertama, joke yang digunakan harus relevan dengan isi materi yang sedang dibahas.
Kedua, sebaikanya joke muncul tidak terlalu sering. Guru yang terlalu sering memunculkan joke hanya akan membuat kelas seperti dalam suasana pertunjukan. Oleh sebab itu, guru mesti paham kapan ia sebaiknya ia memunculkan joke-joke tertentu. Guru dapat memunculkan joke apabila dirasakan siswa sudah kehingan konsentrasinya yang bisa dilihat dari cara mereka duduk yang tidak tenang, cara mereka memandang atau dengan gejala-gejala perilaku tertentu, misalnya dengan memain-mainkan alat tulis, mengetuk-ngetuk meja dsb.

c)      Korelasi (correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajara, baik makan untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berfikir dan kemampuan motorik siswa.
Sering terjadi, dalam suatu pembelajaran setelah siswa menerima mata pelajaran dari guru, ia tidak dapat menagkap makna untuk apa materi pelajar itu dikuasai dan dipahami, apa manfaat materi pelajaran yang telah disampaikan, bagaimana kaitan materi yang baru disampaikan dengan pengetahuan yang telah sejak lama dimilikinya, dsb. Melalui langkah korelasi, semua pertanyaan tersebut tidak perlu ada, sebab dengan mengaitkan materi pelajaran dengan berbagai hal, siswa akan langsung memahaminya.

d)      Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahap memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan mereka langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan dengan demikian, siswa tidak mersa ragu lagi akan penjelasan guru. Kalau diibaratkan dengan memasukan data pada suatu proses penggunaan komputer, menyimpulkan adalah proses men-safe data tersebut, sehingga data yang baru saja yang dimasukannya akan tersimpan dimemori, dan akan muncul kembali manakala dipanggil untuk digunakan. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara, diantaranya. Pertama, dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan. Dengan demikia, diharapkan siswa dapat menangkap inti materi yang telah disajikan. Kedua, dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan.dengan cara demikian, diharapkan siswa dapat mengingat kembali keseluruhan materi pelajaran yang telah dibahas.ketiga, dengan maping melalui pemetaanketerkaitan antar materi pokok materi.

e)      Mengaplikasikan (aplikacion)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Tekhnik yang bisa dilakukan pada langkah ini diantaranya, pertama, telah disajikan. Kedua, dengan memberikan teks yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan[8]




                                                   









BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian  strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran  yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat mengusai materi pelajaran secara optimal. Roy killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction).
Karakteristik strategi pembelajaran ekspositori
a.       Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal.
b.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi.
c.       Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri.
Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran ekspositori
1.      Kelebihan
a.       Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran.
b.      Startegi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas.
c.       Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturun (kuliyah) tentang suatu materi pelajaran.
d.      Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.      Kekurangan
a.       Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
b.      Strategi ini tidakmungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.       Karena strategi lebih banyak  diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d.      Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan,rasa percaya diri,semangat,antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
e.       Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication).
Konsep strategi pembelajaran ekspositori
a.       Strategi ekpositori dilakukan dengan cara menyampaiakan materi pelajaran secara verbal.
b.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi.
c.       Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori
a.       Berorientasi pada tujuan
b.      Prinsip komunikasi
c.       Prinsip kesiapan
d.      Prinsip berkelanjutan
Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori
a.       Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
b.      Kuasai materi pelajaran dengan baik
c.       Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
f.     Persiapan (preparation)
g.    Penyajian (presentation)
h.    Menghubungkan(corelation)
i.      Menyimpulkan (generalization)
j.      Penerapan (aplication)












Daftar pustaka
1.      sanjaya wina, strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,rawamangun-jakarta:kencana prenada media grup, 2008
2.      sabri ahmad,strategi belajar mengajar dan micro teaching,Ciputat: PT. CIPUTAT PRESS, 2007.
3.      Sunardi Nur, Strategi dalam Pembelajaran ; menjadi Pendidik Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1990.
4.      Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada, 2011.
5.      Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada 2011.
6.      . http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2013/07/makalah-model-pembelajaran-ekspositori.html
7.      La hadisi,strategi pembelajaran,Kendari,cv shadra,2009,hal:69-81





[1] . wina sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,rawamangun-jakarta:kencana prenada media grup,2008,hal:179
[2] .Drs. H. Ahmad sabri, M.Pd,strategi belajar mengajar dan micro teaching,Ciputat: PT. CIPUTAT PRESS,2007,hal:65
[3] .ibid hal: 10
[4] .opchit hal : 179
[5] . Sunardi Nur, Strategi dalam Pembelajaran ; menjadi Pendidik Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1990, hal : 88. Lihat juga Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media, cet-8, 2011, hal : 179
[6] . Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media, cet-8, 2011, hal : 180
[7] . http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2013/07/makalah-model-pembelajaran-ekspositori.html
[8] .La hadisi,strategi pembelajaran,Kendari,cv shadra,2009,hal:69-81